Memantaskan Diri

Memantaskan Diri

Sebentar lagi satu impian saya untuk berperan menjadi mahasiswa Universitas Indonesia akan terwujud. Sebuah Kepercayaa yang sama besarnya ketika saya menetapkan impian itu, lalu memantaskan diri untuk menjadi benar-benar pantas berperan sebagai mahasiswa Universitas Indonesia.

"Untuk menjadi benar-benar pantas…"
Sebuah pelajaran yang belakang ini selalu menjadi acuan saya untuk memahami dan menerima semua yang terjadi dan tak terjadi pada hidup saya.

Sebuah pelajaran yang menjawab;
Mengapa tak semua pengusaha menjadi kaya? Tak semua orang kandidat menjadi presiden? Tak semua orang meraih sesuatu yang diinginkannya..

Sebab Tuhan selalu memberikan rezeki untuk orang yang pantas mendapatkannya.Hanya mereka yang pantas yang mendapatkannya.

Cuma orang-orang yang fokus mengembangkan dirinya, keterampilannya, relasinya, dan sikapnya yang pantas menjadi orang-orang terbaik di lingkungannya.
Sedang pengemis yang merasa dirinya termarjinalkan, tak berharga, dan senang meninta-minta hanya pantas menerima jatah sisa.

Dan ketika saya mendapati sesuatu yang saya inginkan tak terjadi; maka saya harus memandangi diri sendiri, bagian mana yang membuat saya belum pantas dan bagaimana membuatnya..
Lalu ketika yang saya inginkan terjadi saya kembali harus bertanya mengapa saya pantas..