20100218

Mengingat Caranya Mendukung..

Musim hujan datang, bersama nuansa dingin menyelimuti tiap malam di kamar saya. Entah kenapa, tiba-tiba saya mengingat kejadian lampau.. saat saya masih SD, kelas dua.
Tentang romantisme..
Hm, tentu ga salah? Romantisme kan milik semua orang, bukan hanya orang dewasa yang mengalami kisah romantis, anak kecil pun bisa. Bahkan anak eSDe sekali pun :)
Dan ini tentang caranya mendukung saya..
Saat itu saya sedang balap lari, muter lapangan 2 kali. Bukan lomba, tapi untuk penilaian olahraga. 
Sebut aja Dia.
Dia teman kecil saya, teman perempuan (jangan di inggriskan karena artinya sangat berbeda), teman main, teman lomba mapel(mata pelajaran), dan teman lomba nari saya
Yah, singkatnya saat itu saya cukup dekat dengannya.
Saat itu panas-panas, saya balap lari.
Nah, Selama saya lari, dia teriak-teriak di pinggir lapangan. Kalo di gambarin lebih jelas; dia teriak-teriak nyebut nama saya, tangannya tepuk-tepuk di depan dadanya, dan kakinya terkadang loncat-entah sengaja, atau emang karena kebawa semangat-.
Dengar teriakannya (yang makin riuh kalo saya lagi lari lewat di depannya) saya makin semangat dan memutuskan bahwa saat itu saya harus posisi satu. Saya harus menang!
Sayangnya, Saya kalah, dan saya entah di posisi berapa? Saya lupa.
Saya yang saat itu kelelahan abis lari Cuma duduk dan berpikir kalo saya itu ga cukup pantas menerima dukungan semacam itu dari dia.
Tapi, ternyata dia mendekati saya, dan masih dengan senyum+antusiasnya, dia memberi semangat dan senyuman manis untuk saya. Saya pikir dia kecewa, tapi tidak. Dan dalam kekalahan itu, dia masih terus mendukung saya.
Ah, mungkin ini kejadian kecil yang terlalu daya dramatisir. Tapi, ini adalah kisah yang tak sengaja saya ingat. Saya mengingat kejadian ini begitu saja, saat saya akan tertidur. Bahkan ketika saya menulis ini pun tampak dengan jelas bagaimana keadaan waktu itu, gambaran tempatnya, gambaran wajah saya berlari, dan gambaran wajahnya saat mendukung saya.
Atau mungkin, secara tak sadar moment itu memang terekam kuat dalam memori saya.
Terkadang memang anak kecil lebih mengerti bagaimana caranya memberi semangat dan memberi dukungan. Saya hanya ingin berterimakasih padanya melalui tulisan ini.. Untuk semua dukungannya saat itu. Mungkin dia lupa, tapi saya tidak. –meski sempat lupa- :)

3 komentar:

  1. hmm, dia siapa tuh bro? hehe

    BalasHapus
  2. wah2...ada curahan hati nich.hehe

    gpp, keluarkan smw unek2mu sob biar lega di hati. hehe...

    BalasHapus
  3. Mampirr, slm knal yaaa... please follow me, coz aq ud follow u ... Tar aq psg link u di Friends' Links aq... tq
    Btw, bagus jga ceritanya, jgn lupa mampir ke blog q yaaa... sekalian follow ... gitu loowww

    BalasHapus