20100207

Berpikir


"kadang-kadang aku berpikir,
berapa besar lapangan kerja yang bisa kubuka dengan 1,8 M?
berapa banyak anak-anak yang bisa kusekolahkan dengan 1,8 M?
dan berapa banyak orang yang bisa kusembuhkan dengan 1,8 M?"

*ini adalah petikan comment yang saya terima di facebook saya, setelah saya menginformasikan bahwa Bilqis* adik kita yang terkena Atresia Bilier telah mendapat bantuan 1,8 M dari koin-koin tanda simpati masyarakat. *7 Feb 2010

Sebuah pemikiran cerdas, yang menyindir kita mengapa untuk seorang Prita-dalam koin peduli Prita- dan Bilqis, dapat terkumpul uang hingga milyaran rupiah, tapi tidak untuk pertanyaan teman saya itu..

Bukankah permasalahan mereka(dalam jumlah massa yang lebih banyak) juga penting untuk dipikirkan? bukankah mereka juga pantas untuk di bantu dan kita pikirkan pemecahannya bersama-sama?

Jawabannya bukan karena permasalahan tadi itu tak penting.
Namun, kita perlu mengingat bagaimana media, seperti Televisi dan Facebook, hingga Blog, mengekspos cerita tentang Prita dan Bilqis.
Dan inilah letak perbedaannya..
Media membuat cerita tentang Prita dan Bilqis menarik untuk dibicarakan. Tentu dengan cara menarik empati dan simpati masyarakat agar terfokus pada kisah mereka.
Simpati untuk mereka ada dimana-mana. Seperti di tiap program berita televisi, pada koran harian, pada group facebook, dan tulisan blog yang sedang saya buat ini.

Ini yang dinamakan Repetisi.
"sebuah informasi yang di ulang-ulang"

Ingat ketika kita belajar menulis angka 2?
dulu betapa sulitnya hal itu bagi kita. Sampai-sampai kita harus selalu diingatkan bahwa angka dua itu seperti "bebek yang menghadap kiri".
berulang-ulang, hingga lama-kelamaan menjadi bisa dan tidak perlu berpikir lagi bagaimana menulis angka 2.

Juga seperti, mengapa Tuhan menyuruh kita berdoa dan membaca kitabnya berulang-ulang?
Ya,agar semua itu tertanam di pikiran bawah sadar kita untuk kemudian dilaksanakan.

Pun ketika kita mendengar /membaca berita sebanyak satu kali, belum tentu kita akan langsung mengerti dan bergegas untuk bertindak. Mungkin mereka baru akanbertindak setelah mendengar/membaca kabar itu berkali-kali.

Kembali tentang bagaimana agar kita bisa menyekolahkan, mengobati, mempekerjakan orang-orang dalam jumlah yang lebih banyak lagi?
Ya, kita punya jawaban yang sama;
Mari kita suarakan pentingnya membantu mereka dengan lebih sering lagi, lebih sering lagi, dan lebih sering lagi..
Hingga orang-orang tak lagi banyak berpikir; bagaimana membantu..
Hingga orang-orang menjadi; bergegas untuk membantu.. :)

1 komentar:

  1. koin terkadang tidak mempunyai nilai bagi kita,.. namun ada niat baiklah koint menjadi tak ternilai.
    nice post
    salam hangat,

    BalasHapus